Puisi

Sahabat

kita layaknya bintang dan langit
langit cerah karna bintang
deraian air mata tak dapat kuhitung
ya, karena deraian itu tak terasa sama sekali
tahukah kenapa?ya karena seorang bintang
kamulah bintang itu
dukaku seakan hilang karenamu
tawaku buat mereka iri karena adanya kamu
sangat begitu wajar jikaku anggapmu bintang
*BELOMSELESAI*

Keyakinan

mungkin ku gila
tak tahu mana yang hak
ku hanya inginkanmu
tapi itu jauh dari hak-ku
egois?tidak sama sekali
jikalau ada 2 cermin
dan saat 2 jiwa memandang
wajahnya dalam detik yang sama
pasti kamu yang lebih tampak
aku bodoh?sepertinya
bodohku karna yakin walau
ku tahu kau paling tampak
obralan mulutmu buat kau semakin tampak
tampak egois, menawan, dan
kau tampak hebat buatku semakin bodoh
tapi entah kenapa
ku masih percaya akan mulutmu
untaian tulisan ini tak dapat mewakili
seberapa besar yakin ini
ya, yakin bahwa aku bodoh percaya padamu.
tapi inilah aku
yakin aku bodoh tapi aku bahagia
hanya keyakinan dapat kuatkanku
tapi tidak juga
kadang yakin ini terusik akan sikapmu
walau terusik, keyakinan ini sepertinya
tetap abadi dan tak kan berubah
walau kau coba mengusiknya beberapa kali.

Isi Hati

bisikan hati suruh diriku
tak lupakanmu tapi pikiran ini
suruh diriku lupakanmu
entah apa yang harus kupercaya
sikap anehmu, buatku bertanya
kenapa kamu menjauh, hilang entah kemana
tapi kamu datang kembali
mungkin dengan kamu yang berbeda
seandainya pikiranmu lurus
pasti aku dapat melewatkan itu
hati ini tak dapat memiringkan fakta
rindu yang sangat dalam jumpai hati ini
tapi aku pesimis
aku optimis bahwa hatimu tak merindukan hati ini
ya, aku tahu kamu kembali
dan seharusnya aku senang
tapi hatimu tak kembali
apakah dengan begitu aku harus senang?
jumpa dan bicara denganmu seharusnya cukup
cukup tuk melawan rindu ini
tapi ternyata, itu tak cukup
hati ini hanya rindu dengan penjelasan
penjelasan kenapa kamu hilang
penjelasan akan sikapmu dan
penjelasan tentang obralan mulutmu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar